Mau jadi kaya? Ikuti 7 Cara menjadi konten kreator untuk pemula berikut ini
Content creator saat ini banyak digeluti oleh banyak orang untuk dijadikan ladang mendapatkan rezeki. Memang benar banyak orang yang berhasil membiayai hidupnya dari hasil konten yang dibuat dan disebarkan di social media. Bahkan orang-orang ini menjadi konten kreator untuk menghidupi diri dan keluarganya sendiri, tapi juga menghidupi karyawan beserta keluarganya.
Apakah besar penghasilan konten kreator itu? Jawabannya memang besar, jika berhasil mendatangkan traffic yang besar dari konten yang dihasilkannya dan mampu memonetisasi kontennya tersebut dengan baik. Jadi sebenarnya tidak semua orang yang mampu membuat konten itu bisa mendatangkan banyak penonton. Kemudian tidak semua yang kontennya banyak dilihat orang itu bisa mendapatkan revenue dari sana.
Jika teman-teman berpikir bahwa dengan membuat konten akan membuat jadi kaya, itu boleh dan sangat wajar. Namun jika ingon menjadi kaya dalam waktu yang singkat hanya dengan memproduksi konten, ini perlu teman-teman renungkan lagi apakah mungkin?
Menurut saya, menjadi konten kreator itu adalah sebuah proses kreatif yang harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten agar bisa benar-benar hidup dari konten.
Bagi teman-teman yang terjun ke dunia konten kreator, saya akan membagikan sedikit informasi singkat yang mungkin bisa menjadi panduan dasar. Informasi ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya pribadi saat menggeluti dunia konten kreator baik untuk diri saya sendiri dan juga untuk beberapa brand tempat saya kerjakan.
1. Pastikan punya niat dan nyali yang besar
Seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa menjadi konten kreator itu butuh proses kreatif yang konsisten. Jika dalam satu atau dua hari posting konten tapi belum mendapatkan hasil yang diinginkan, kemudian menyerah dan berhenti maka teman-teman bisa dikatakan sudah gugur duluan.
Disini peran niat dan nyali teman-teman di uji. Karena tanpa niat dan nyali yang besar, maka proses berkelanjutan atau konsisten ini tidak mungkin bisa berjalan dengan baik.
2. Ketahui minat untuk menentukan niche konten
Untuk terus bertahan dan konsisten dalam memproduksi konten maka teman-teman harus merasakan bahagia dalam menjalankannya. Nah salah satu cara agar teman-teman bahagia yaitu dengan memproduksi konten yang teman-teman sukai.
Jadi coba refleksi diri dan cari tentang minat yang ada dalam diri teman-teman. Jika telah menemukan minat teman-teman ini, akan sangat membantu dalam menentukan niche konten.
Sederhananya begini, jika teman-teman senang dengan dunia kuliner atau suka memasak. Maka bisa membuat tentang masakan atau review makanan.
3. Kumpulkan ide konten
Mau posting apa lagi ini?
Pertanyaan dan obrolan semacam ini sangat sering sekali saya dengarkan diantara teman-teman konten kreator saat kehabisan ide konten. Jadi penting banget untuk meluangkan waktu untuk memikirkan dan juga mencari inspirasi untuk mendapatkan ide-ide konten yang fresh.
Memang sih ide muncul tidak bisa dipaksa, dan ide bisa muncul kapan saja serta dimana saja. Oleh karena itu, jika teman-teman ingin serius menjadi konten kreator usahakan untuk selalu membawa catatan baik dalam bentuk buku atau juga catatan di handphone.
Dari proses mencatat ide yang tiba-tiba muncul ini akan menjadi list ide yang bisa teman-teman gunakan untuk memproduksi konten kedepannya.
4. Perencanaan konten
Bank ide konten yang telah teman-teman kumpulkan dalam sebuah catatan ini perlu teman-teman jadwalkan mulai dari produksinya hingga kapan postingnya.
Dalam proses ini perlu teman-teman detailkan juga tentang konten yang akan dibuat. Misalnya jika teman-teman perlu melakukan syuting atau take video, maka harus detail mulai dari skenario, skrip, hingga pelengkapan yang dibutuhkan.
5. Mulai memproduksi konten
Semua proses dari nomor satu hingga nomor empat biasanya saya sebut sebagai pra produksi konten, sehingga selanjutnya adalah merealisasikan ide-ide tersebut dalam suatu proses produksi konten.
Misal teman-teman memproduksi konten video, maka sederhananya ada dua proses yang perlu teman-teman lakukan. Pertama adalah proses take video, kemudian proses berikutnya adalah editing video. Proses take video ini sering saya bilang sebagai produksi konten, sedangkan editing adalah pasca produksi konten termasuk juga revisi-revisinya.
6. Posting di semua platform
Ada banyak platform digital yang bisa teman-teman gunakan untuk mendistribusikan konten yang teman-teman hasilkan. Saat ini yang sedang naik daun misalnya tiktok, instagram, youtube, dan mungkin beberapa platform lain yang memiliki banyak pengguna aktif.
Dalam memposting konten di platform digital ini teman-teman memiliki tugas penting, agar konten yang di posting bisa menjangkau banyak audiens. Tugas penting ini adalah melakukan optimasi di masing-masing platform digital.
Yang perlu teman-teman ketahui bahwa optimasi tiap platform digital atau social media ini beda-beda, karena masing-masing memiliki algoritma atau sistem yang berbeda.
Tanpa melakukan optimasi apakah bisa menjangkau banyak audiens? Tentu bisa, tapi menurut saya peluangnya kecil apalagi untuk akun-akun yang baru. Teman-teman bisa tanpa melakukan optimasi jika akunnya sudah memiliki audiens yang sangat besar.
7. Evaluasi dan perbaikan
Sebagai kreator yang menjalankan proses secara terus menerus, teman-teman juga perlu terus melakukan peningkatan untuk mendapatkan performa terbaik. Performa konten ini akan sangat mempengaruhi tumbuh dan kembangnya akun di platform digital yang teman-teman kelolah.
Teman-teman perlu melakukan evalusi, misalnya setelah menjalankan proses menjadi konten kreator selama 30 hari. Maka teman-teman akan mengetahui konten mana yang paling banyak dilihat. Sehingga teman-teman bisa malakukan analisa faktor apa saja yang membuat konten tersebut bisa mendapatkan banyak penonton. Dengan demikian, teman-teman bisa memproduksi konten sejenis untuk menaikan performa social media yang teman-teman gunakan.
Untuk analisa ini, masing-masing platform social media memiliki tools atau alat yang dinamakan analytic yang berisikan data performa konten dan juga akun yang teman-teman kelolah. Sehingga ini bisa menjadi acuan ketika teman-teman melakukan evaluasi dan perbaikan.
Perlu di catat juga, mungkin teman-teman akan menjumpai fenomena bahwa konten yang sama mungkin memiliki performa yang berbeda di setiap platform social media. Sehingga analisa dan evaluasi ini perlu dilakukan untuk tiap platform social media dan tidak bisa disama ratakan.
Demikian informasi tentang cara menjadi content creator yang bisa saya bagikan dalam sebuah artikel sederhana ini. Jika teman-teman ingin belajar banyak tentang content creator dan menghasilkan uang dengan konten, saya merekomendasikan beberapa buku di link berikut ini s.id/qreatifa
Dalam link ini s.id/qreatifa terdapat beberapa referensi yang mungkin bisa membantu teman-teman untuk memulai menjadi content creator.
Semoga artikel tentang cara menjadi konten creator yang saya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi teman-teman yang membacanya hingga tuntas.
Post a Comment for " Mau jadi kaya? Ikuti 7 Cara menjadi konten kreator untuk pemula berikut ini"